Tuesday, July 26, 2011

Kompres Panas atau Dingin? Lihat Dulu Cederanya


Saat mengalami cedera atau peradangan, kadang orang bingung apakah harus dikompres panas atau dingin. Untuk itu ketahui kapan suatu cedera harus dikompres dingin atau panas.

Mengompres cedera dengan menggunakan bantalan panas atau dingin telah digunakan masyarakat selama berabad-abad. Tapi ada aturan tertentu mengenai penggunaannya karena kedua kompres tersebut jelas-jelas berlawanan.

Untuk itu ketahui kapan suatu cedera bisa diatasi dengan menggunakan kompres dingin atau panas, seperti dikutip dari Orthopedics.about.com, Selasa (26/7/2011) yaitu:

Kompres dingin dengan es
1. Pengobatan kompres dingin paling sering digunakan untuk mengatasi cedera yang baru terjadi (akut) atau tiba-tiba. Jika cedera baru terjadi (dalam waktu 48 jam terakhir) yang lalu timbul pembengkakan, maka bisa mengompresnya dengan es. Hal ini karena es bisa membantu meminimalkan pembengkakan di sekitar cedera dan mengontrol nyeri.

2. Kompres es juga bisa digunakan untuk keseleo pergelangan kaki, cedera berlebihan pada atlet atau luka memar. Es akan membatasi aliran darah sehingga menimbulkan mati rasa yang membantu mengurangi tekanan dalam tubuh dan rasa sakit.

3. Jangan letakkan es langsung pada luka, tapi tempatkan dalam kantong plastik atau handuk, baru diterapkan pada luka. Letakkan kompres pada luka, jika kulit berwarna pink cerah maka angkat kompres dan letakkan kembali setelah warna kulit kembali normal. Sebaiknya digunakan dalam jangka waktu 20 menit, karena jika terlalu lama bisa menyebabkan radang dingin.

Kompres panas atau hangat
1. Penggunaan kompres panas biasanya untuk luka lama, kondisi kronis yang mana bisa membantu membuat rileks, mengurangi tekanan pada jaringan serta merangsang aliran darah ke daerah tersebut. Serta bukan untuk cedera akut atau yang tiba-tiba.

2. Sebaiknya kompres panas dilakukan sebelum melakukan kegiatan dan jangan digunakan setelah aktivitas. Hal ini karena jika sebelum aktivitas akan membantu daerah tersebut menjadi rileks dan mengatur aliran darah sehingga siap untuk melakukan aktivitas.

3. Kompres ini bisa menggunakan bantal pemanas atau handuk hangat. Bila menggunakan alat pemanas sebaiknya berhati-hati, kalau perlu gunakan pelapis sehingga pemanas tidak langsung mengenai kulit dan jangan pernah meninggalkan kompres dalam jangka waktu lama seperti saat tidur. Sebaiknya menggunakan kompres panas selama 20 menit.

sumber :
http://www.detikhealth.com/read/2011/07/26/160341/1689800/766/kompres-panas-atau-dingin-lihat-dulu-cederanya?l991101755

No comments:

Post a Comment